CO.CC:Free Domain

Selasa, Oktober 28, 2008

Tips Sederhana Melamar Kerja

Tip Menulis Surat Lamaran

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan pada saat menyusun surat lamaran.

  • Sertakan Resume.

Sertakan resume yang baik pada saat mengirimkan surat lamaran

  • Pergunakan ukuran kertas standar.

Biasanya ukuran standar adalah ukuran kuarto (letter).

  • Pergunakan kertas warna putih.

Jangan gunakan kertas berwarna, karena akan mengurangi kesan profesional.

  • Pergunakan kertas dengan kualitas standar.

Kertas yang biasa digunakan untuk surat menyurat di kantor sudah cukup, kecuali untuk posisi tertentu dapat memakai kualitas yang lebih baik seperti kertas Concorde bermotif maskulin.

  • Pergunakan tinta hitam.

Penggunaan warna tinta selain hitam akan menghilangkan kesan formal, dan bahkan dianggap tidak sesuai dengan kaidah dan etika surat-menyurat resmi. Anda tidak ingin dianggap hanya sekedar iseng melamar bukan?

  • Cukup satu halaman.

Buatlah secara singkat dan padat. Hindari surat lamaran yang panjang dan bertele-tele.

  • Tunjukkan Rasa Percaya Diri.

Tunjukkan bahwa kita punya cukup rasa percaya diri, tetap jangan sampai terlihat arogan.

  • Kaidah berbahasa.

Pergunakan kata-kata yang sopan dan wajar dan sesuai dengan kaidah bahasa. Jika ditulis dalam Bahasa Indonesia, harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika ditulis dalam bahasa Inggris, perhatikan Grammar dan ejaannya.

  • Mudah dipahami.

Hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak biasa atau sulit dimengerti oleh orang lain. Asumsikan bahwa pembaca surat lamaran kita adalah orang awam, sehingga sedapat mungkin gunakan istilah-istilah yang umum dipakai saja.

  • Cek kembali.

Setelah anda selesai menulis surat lamaran, disarankan untuk membaca dengan teliti beberapa kali. Bacalah dengan perlahan-lahan keseluruhan isi surat. Temukan kesalahan yang umum terjadi, seperti kesalahan penulisan, ejaan, penggunaan kata yang sama secara berulang-ulang, atau istilah yang kurang tepat.

Sebuah kesalahan kecil dalam surat lamaran akan berakibat turunnya kredibilitas kita di mata pihak yang membacanya, karena menunjukkan bahwa kita tidak teliti dan kurang profesional.

Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

Agar terlihat profesional dan menarik, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat curriculum vitae (CV):

  • Gunakan kertas putih polos

CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).

  • Status perkawinan

Cantumkan status perkawinan (single, married, atau divorced).

  • Foto terbaru

Lampirkan pas foto terbaru. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (jas lengkap dengan dasi).

  • Referensi

Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).

  • Pekerjaan yang diinginkan

Selalu cantumkan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Jangan menulis bahwa anda siap bekerja dalam posisi apa saja karena akan memberi kesan bahwa anda adalah pekerja serabutan. Tuliskan saja spesialisasi anda.

  • Format standar surat resmi

Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Times New Roman.

  • Pengalaman kerja

Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya (bukan nama perusahaannya) sebanyak-sebanyaknya tiga perusahan terakhir, berikut pangkat dan jabatannya.

  • Pengalaman lain yang menunjang

Cantumkan pengalaman atau organisasi yang berhubungan dengan spesialisasi anda. Jika anda adalah seorang spesialis bidang kimia, maka pengalaman sebagai juara I lomba melukis atau pejabat ketua senat tidak perlu dicantumkan.

  • Identitas

Cantumkan identitas anda dengan jelas.

Format resume atau curriculum vitae di setiap negara berbeda-beda. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan dan pandangan politik di setiap negara yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (AS) tidak perlu mencantumkan foto, agama, status perkawinan dan umur, karena hal itu dianggap sangat pribadi.

Perusahaan tidak meminta pencantuman keterangan-keterangan seperti itu karena bisa dianggap melakukan ‘early prejudice’. Di AS perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi dalam penerimaan pegawai, baik diskriminasi atas ras, umur, status maupun agama. Sedangkan di Singapura, kadang dalam resume diminta mencatumkan keterangan ras.

0 komentar: