CO.CC:Free Domain

Kamis, September 18, 2008

Nasib Pekerja Outsourcing

hi, gue ceritain dulu neh kenapa gw bisa terjebak di pekerja outsourcing, dulu gw pernah kuliah di universitas ternama di Jakarta, emang dasar gw pemales n suka hura-2 akhirnya terbengkalai deh kuliah gw, terutama setelah gw kerja, jadi males kuliah lagi, nah dari situ akhirnya pindah beberapa tempat kerjaan n terakhir di outsourcing ini. yang namanya kerja sebagai pegawai outsourc itu ga enak deh, disamping gaji tidak sesuai dengan ritme kerjaan, aturan dari pegawai organik, trus kesejahteraan kita dari perusahaan outsourc juga tidak memadai. yah terutama kalo ada keluarga yg sakit n mo dibawa kedokter, berapapun besarnya biaya tersebut harus menggunakan biaya sendiri, n ga dapat pergantian kantor..... kasian yah. yang lebih menyakitkan kalo lagi pembagian bonus atau thr. karena kita ikut dengan aturan perusahaan outsourc maka pendapatannya jelas berbeda dengan yg organik, mereka bisa dapat 2 x bahkan lebih, kita hanya 1x malah kadang kurang dari thp (take home pay). padahal kalo di lihat dari sisi pekerjaan dengan organik hampir sama. tapi kenapa yah pemerintah tidak menghapus aturan outsource tersebut, bahkan membiarkan hal tersebut menjamur. kalau dari sisi perusahaan jelas menguntungkan, tapi dari sisi pekerja sangat merugikan. andai saja kita punya pemimpin yang mengatur n memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, dari segi pendapatan n kesejakteraan tentunya tidak akan terjadi rakyatnya yg kekurangan n kelaparan, tidak akan terjadi antrian yg berdesakan guna memperebutkan uang sebesar Rp. 30.000,- hingga memakan korban. mungkin belum yah kita berharap aja, terutama gue apa mungkin ini sekedar mimpi menginginkan masyarakat di indonesia ini sejahtera, kemiskinan di perkecil hingga nol koma. mudah-2 hal ini dapat terwujud.

1 komentar:

sapoy mengatakan...

bisa ga tuh!!